Sebagai
lelaki normal, tentu lelaki akan senang, suka, dan bangga jika berteman
dengan cewek cantik. Cewek yang tidak pernah membosankan pandangan
mata. Tiada sekejap pun mata itu berkedip. Melotot dan memandang penuh
hasrat kepada cewek nan cantik. Hem, luar biasa. Kisah siangku berawal
dari sini: Mencari Cewek Cantik di Kampus.
Saya
mempunyai kebiasaan ketika mempunyai waktu senggang jika berada di
kampus. Saya suka berlama-lama di perpustakaan pascasarjana. Untuk apa?
Ya jelas membaca buku. Saya perlu mencari referensi-referensi yang dapat
mendukung pendidikanku. Sesekali mem-browsing internet yang tersedia gratis. Hehehehe….!!!
Namun,
siang ini (Jumat, 8 Juli 2011), saya mengasyikkan diri di perpustakaan
dengan menyamar menjadi pegawai perpustakaan kampus. Menyamar? Iya, saya
berpura-pura menjadi pegawai untuk mencari “pemandangan lain” di kampusku. Hehehehehe….!!!
Kebetulan,
perpustakaan pascasarjana melayani fotokopi dan penjilidan. Banyak
mahasiswa menggunakan jasa ini. Beberapa mahasiswi cantik mengantre
minta dilayani. Dan saya pun mulai menjalankan aksi. Hehehehee….!!!
Saya duduk di kursi kerja pegawai perpustakaan. Kebetulan ada kursi yang kosong. Seraya mem-browsing internet, saya menghadap ke mahasiswi yang sedang mengantre itu. Dan terlihatlah seorang mahasiswi cantik datang menghampiriku.
“Pak, mau menjilidkan makalah” ucap mahasiswi itu sembari menyerahkan makalah kepadaku. Saya pun langsung menerimanya sembari melirik mahasiswi nan ciamik banget. Hehehehe……
Saya
pun berpura-pura menjilid makalah. Gimana mau menjilid makalah, saya
saja suka minta bantuan orang lain untuk menjilidkan. Namun, saya tidak
menyerah begitu saja. Saya berusaha untuk tidak mengecewakan mahasiswi
yang ciamik cantiknya di depanku. Setelah berusaha keras, saya berhasil
menjilid makalah itu. Lalu, saya pun menyerahkan makalah itu kepada
mahasiswi nan cantik.
“Wah,
bukan begitu, Pak, menjilidnya. Ini salah” ucap mahasiswi nan cantik
itu. “Menjilidnya demikian.” Sembari berkata demikian, mahasiswi itu
menata halaman makalah yang sudah kujilid. Sembari melirik ke arahnya,
saya berdecak kagum, “Cantik bener nih cewek.” Hehehehee….
Saya
pun mempretheli makalah yang tadi kujilid. Lalu, saya menjilid ulang
makalah. Beberapa lama kemudian, makalah berhasil dijilid. Dan saya pun
menyerahkan makalah itu kepada mahasiswi nan cantik itu.
“Ini,
Mbak, sudah selesai” panggilku kepada mahasiswi itu. Lalu, mahasiswi
itu menghampiriku. Setelah diperiksa, mahasiswi itu akan membayarku.
“Berapa, Pak?” tanya mahasiswi itu sembari membuka dompetnya.
“Ah, nggak
usah dibayar saja” jawabku sambil tersenyum manis semanis cewek di
depanku. Dan mahasiswi itu pergi meninggalkanku sembari membalas senyum
manisku. Hehehehe….!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar