Senin, 17 September 2012

Cara Mencari Cewek Kampus (Versiku)

Sebagai lelaki normal, tentu lelaki akan senang, suka, dan bangga jika berteman dengan cewek cantik. Cewek yang tidak pernah membosankan pandangan mata. Tiada sekejap pun mata itu berkedip. Melotot dan memandang penuh hasrat kepada cewek nan cantik. Hem, luar biasa. Kisah siangku berawal dari sini: Mencari Cewek Cantik di Kampus.
Saya mempunyai kebiasaan ketika mempunyai waktu senggang jika berada di kampus. Saya suka berlama-lama di perpustakaan pascasarjana. Untuk apa? Ya jelas membaca buku. Saya perlu mencari referensi-referensi yang dapat mendukung pendidikanku. Sesekali mem-browsing internet yang tersedia gratis. Hehehehe….!!!
Namun, siang ini (Jumat, 8 Juli 2011), saya mengasyikkan diri di perpustakaan dengan menyamar menjadi pegawai perpustakaan kampus. Menyamar? Iya, saya berpura-pura menjadi pegawai untuk mencari “pemandangan lain” di kampusku. Hehehehehe….!!!
Kebetulan, perpustakaan pascasarjana melayani fotokopi dan penjilidan. Banyak mahasiswa menggunakan jasa ini. Beberapa mahasiswi cantik mengantre minta dilayani. Dan saya pun mulai menjalankan aksi. Hehehehee….!!!
Saya duduk di kursi kerja pegawai perpustakaan. Kebetulan ada kursi yang kosong. Seraya mem-browsing internet, saya menghadap ke mahasiswi yang sedang mengantre itu. Dan terlihatlah seorang mahasiswi cantik datang menghampiriku.
“Pak, mau menjilidkan makalah” ucap mahasiswi itu sembari menyerahkan makalah kepadaku. Saya pun langsung menerimanya sembari melirik mahasiswi nan ciamik banget. Hehehehe……
Saya pun berpura-pura menjilid makalah. Gimana mau menjilid makalah, saya saja suka minta bantuan orang lain untuk menjilidkan. Namun, saya tidak menyerah begitu saja. Saya berusaha untuk tidak mengecewakan mahasiswi yang ciamik cantiknya di depanku. Setelah berusaha keras, saya berhasil menjilid makalah itu. Lalu, saya pun menyerahkan makalah itu kepada mahasiswi nan cantik.
“Wah, bukan begitu, Pak, menjilidnya. Ini salah” ucap mahasiswi nan cantik itu. “Menjilidnya demikian.” Sembari berkata demikian, mahasiswi itu menata halaman makalah yang sudah kujilid. Sembari melirik ke arahnya, saya berdecak kagum, “Cantik bener nih cewek.” Hehehehee….
Saya pun mempretheli makalah yang tadi kujilid. Lalu, saya menjilid ulang makalah. Beberapa lama kemudian, makalah berhasil dijilid. Dan saya pun menyerahkan makalah itu kepada mahasiswi nan cantik itu.
“Ini, Mbak, sudah selesai” panggilku kepada mahasiswi itu. Lalu, mahasiswi itu menghampiriku. Setelah diperiksa, mahasiswi itu akan membayarku.
“Berapa, Pak?” tanya mahasiswi itu sembari membuka dompetnya.
“Ah, nggak usah dibayar saja” jawabku sambil tersenyum manis semanis cewek di depanku. Dan mahasiswi itu pergi meninggalkanku sembari membalas senyum manisku. Hehehehe….!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar